Senin, 22 April 2019

ARTIFICIAL INTELEGENCE

ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Jika diartikan dari namanya maka Artificial Intelligence adalah sebuah kecerdasan buatan. Ya, ini adalah sebuah teknologi computer buatan manusia yang memiliki kepintaran layaknya sebuah manusia asli. Namun istimewanya adalah jika teknologi-tekonologi pembantu manusia sebelumnya diberi “bekal” yang sudah siap digunakan sehingga dapat langsung digunakan untuk membantu manusia, sehingga hanya dapat membantu sebatas apa yang diberikan oleh manusia, AI dapat mendapatkan kepintaran itu sendiri. Layaknya manusia AI dapat belajar untuk mendapatkan pengetahuan dan kecerdasan untuk dirinya sendiri. Sehingga ia akan mempelajari dan memenuhi apa yang manusia butuhkan. Terdengar sangat canggih namun juga sedikit menyeramkan.
Saya akan mengambil contoh betapa pintarnya teknologi AI ini. Pada tahun 1997 seorang pemain catur professional, Garry Kasparov dapat dikalahkan oleh AI bernama Deep Blue hanya dalam 19 gerakan. Padahal Kasparov tidak pernah dikalahkan oleh siapapun sebelumnya. Pada tahun 2016, Lee Sedol, pemain GO professional asal Korea Selatan harus kalah dengan skor 4-1 dari AlphaGO, sebuah AI dari Google. Bagimana bisa manusia dikalakan oleh buatannya sendiri? Lantas bagaiman caranya AI-AI ini dapat mengalahkan penciptanya? Jawabannya sama seperti manusia. Manusia akan belajar dari pengalaman dan percobaan, kesalahan demi kesalahan, dan kegagalan demi kegagalan sehingga akhirnya dapat menemukan sebuah keberhasilan. Begitu pula dengan AI. Pada kasus AlphaGO, ia diberikan database 100.000 permainan GO dan ia akan mempelajari 100.000 permainan GO tersebut. Kemudian ia akan melakukan permainan GO melawan dirinya sendiri dan diulang-ulang terus sampai jutaan kali. Mungkin manusia bisa juga melakukan ini. Tetapi jika manusia hanya bisa memainkan satu permainan dalam satu waktu, AI dapat melakukan juataan permainan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Sehingga ia akan lebih cepat dalam mempelajari permainan dan langkah-langkah paling efektif untuk memenangkan permainan. AlphaGO berhasil membuat strateginya sendiri dalam waktu 40 hari, sedangkan menurut sejarah, manusia butuh 3000 tahun untuk membuat ilmu penuh mengenai permainan GO.
Jika anda berpikir bahwa AI merupakan teknologi yang sangat canggih sehingga sulit untuk diakses. Anda salah. AI sudah ada di kehidupan kita sehari-hari. Missal, Google voice. Kita hanya tinggal berkata “Hello Google, carikan restoran terdekat”, maka ia akan langsung memberikan daftar-daftar restoran terdekat. Namun tidak sampai situ saja. Ia akan mempelajari kebiasaan kita dalam memilih restoran sebelumnya. Missal, jika kita sebelumnya lebih sering memilih restoran seafood, google akan berpikir “oh ternyata orang ini suka seafood” sehingga ia akan lebih mengutamakan pencarian restoran seafood terdekat daripada restoran-restoran lainnya. Contoh lainnya adalah website e-commerce seperti tokopedia dan bukapalak. Kedua website itu juga menggunakan teknologi AI. Ia akan memperlajari barang apa-apa saja yang paling sering kita cari. Sehingga kedepannya jika kita mencari barang lagi, ia akan merekomendasikan barang yang sering kita cari tadi. Pabrik-pabrik modern yang menggunakan robot-robot itu juga menggunakan teknologi AI
Namun karena AI sudah dapat menggantikan kinerja manusia bahkan mengalahkan penciptanya sendiri, apakah AI merupakan ancaman? Apakah kita sebagai manusia harus takut kepada AI? Apakah kita harus menghentikan teknologi ini sebelum terlambat? Apakah nantinya AI akan berkembang dan melawan manusia seperti pada film Terminator? Tidak. Kita tidak bisa menghambat atau menghentikan perkembangan teknologi. Bahkan kita harus memeprcepatnya. Mungkin AI lebih pandai dari kita, namun kita bisa bekerja sama dengan mereka. AI dapat menghitung, kita punya pemahaman. AI punya instruksi, kita punya tujuan. Mesin punya tenaga, kita punya hati nurani. Mungkin kita tidak dapat mengalahkan kecanggihan dan kepintaran AI, namun kita data beerjasama dengannya. Kita tidak perlu takut dengan AI. Kita bisa menggunakan AI untuk mencari solusi permasalahan ekonomi, social budaya, dan politik. Kita bisa menggunakan AI untuk menemukan obat penyakit ganas seperti kanker. Dalam perikanan, kita bisa menggunakan AI untuk memecahkan masalah nelayan yang kurang sejahtera. Kita bisa gunakan AI untuk hal- hal itu. AI bisa memecahkan masalah-masalah itu dengan cepat. Kita, manusia, mungkin butuh bertahun-tahun untuk memecahkanya. Karena kembali ke dasarnya, AI diciptakan bukan untuk menggantikan atau melawan manusia manusia, tapi membantu manusia.

0 komentar:

Posting Komentar

Model Data dalam Sistem Manajemen Basis Data

MODEL SISTEM DATABASE A.     Object Based data model ·    Model Entity Reletionship (ER) Database ini modelnya menyambungkan dua ...